Thursday, April 12, 2012

PERILAKU ORGANISASI

BAB I
PERILAKU ORGANISASI

A.    Latar Belakang
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah bidang akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi.
Studi organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini.
Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja
Pengertian dari Ruang lingkup adalah Batasan. Ruang lingkup juga dapat dikemukakan pada bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Penggambaran Ruang lingkup Dapat Kita Nilai Dari data karakteristik responden perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang bagaimana keadaan responden penelitian kita, yang boleh jadi diperlukan untuk melihat data hasil pengukuran variabel-variabel yang diteliti.
organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip dan sebagai bahan  perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut:
1.      Chester I Barnard mengemukakan bahwa organisasi adalah sistem kerja sama antara dua orang atau lebih.
2.      James D. mooney mengatakan bahwa organisasi adalah setiap bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Dari teori para ahli di atas bisa di sampaikan bahwa organiasi adalah kumpulan beberapa individu yang bekerja sama  untuk mencapai suatu tujuan. Tiga unsur utama dalam suatu organisasi, yaitu: Organisasi memiliki kegunaan atau tujuan, pencapaian tujuan yang sudah di tetapkan, terdiri dari  sekelompok manusia dan merupakan wadah sekelompok orang untuk bekerja sama.
Pengertian ruang lingkup perilaku organisasi adalah suatu batasan bidang studi yang dapat mempengaruhi individu,kelompok,dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi,batasan bidang studi yang dimaksud seperti suatu keahlian oleh individu atau kelompok di bidang tertentu:
1.Keahlian tekhnis (technical skills) meliputi kemampuan untuk menerapkan keahlian khusus seperti insinyur tehknik sipil atau ahli bedah mulut.
2.Keahlian personal (human skills)  yaitu kemampuan untuk bekerja sama,memahami dan memotvasi individu lain,baik secara individual maupun secara kelompok.keahlian ini berguna untuk berkomunikasi,memotivasi,dan mendelegasikan perannya dalam organisasi
3.keahlian konseptual (conceptual skills) yaitu suatu kamampuan yang harus dimiliki oleh para manajer dalam mengatasi masalah-masalah yang rumit seperti pembuatan  keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah,mengembangkan solusi alternatif,mangevaluasi solusi-solusi alternatif dan memilih splusi yang terbaik






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Perilaku organisasi
Perilaku Organisasi adalah sebuah  bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki individu, kelompok, dan  sttruktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan menerapkan ilmu  pengetahuan semacam ini guna meningkatkan keepektifan suatu organisasi.
Pengertian dari Ruang lingkup adalah Batasan. Ruang lingkup juga dapat dikemukakan pada bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Penggambaran Ruang lingkup Dapat Kita Nilai Dari data karakteristik responden perlu dilakukan untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang bagaimana keadaan responden penelitian kita, yang boleh jadi diperlukan untuk melihat data hasil pengukuran variabel-variabel yang diteliti.
        Pengertian ruang lingkup perilaku organisasi adalah suatu batasan bidang studi yang dapat mempengaruhi individu,kelompok,dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi,batasan bidang studi yang dimaksud seperti suatu keahlian oleh individu atau kelompok di bidang tertentu:
1.Keahlian tekhnis (technical skills) meliputi kemampuan untuk menerapkan keahlian khusus seperti insinyur tehknik sipil atau ahli bedah mulut.
2.Keahlian personal (human skills)  yaitu kemampuan untuk bekerja sama,memahami dan memotvasi individu lain,baik secara individual maupun secara kelompok.keahlian ini berguna untuk berkomunikasi,memotivasi,dan mendelegasikan perannya dalam organisasi
3.keahlian konseptual (conceptual skills) yaitu suatu kamampuan yang harus dimiliki oleh para manajer dalam mengatasi masalah-masalah yang rumit seperti pembuatan  keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah,mengembangkan solusi alternatif,mangevaluasi solusi-solusi alternatif dan memilih splusi yang terbaik




A.1 Fungsi Manajemen

1.      Perencanaan
Adalah yang berkaitan dengan menentukan tujuan untuk kinerja organisasi di masa depan, memutuskan tugas, dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk  mencapait ujuan tesebut.
2.      Pengorganisasian
Proses yang meliputi penentuan tugas yang harus dikerjakan,siapa yang harus  mengerjakan tugas tersebut,bagaimana tugas tersebut di kelompokkan,siapa melapor kepada siapa,dan dimana keputusan-keputusan dibuat,
3.      Kepemimpinan
Proses yang mencakup pemberian motivasi karyawan,pengaturan orang,pemilihan saluran komunikasi yang efektif,dan peneylesain konflik.
4.      Pengendalian
Memantau aktvitas untuk memastikan aktivitas tersebut diselesaikan seperti yang telah direncanakan  dan membetulkan penyimpangan-penyimpangan yang signifikan.

A.2. Peran Manajemen
            Peran manajemen adalah pekrjaan yang harus dilakukan oleh seorang manajer dalam mengelola perusahaan yang di kelolanya. Beberapa perannya yaitu:
A.2.1.  Peran Antar Personal, Yaitu  semua manajer diharuskan melakukan tugas-tugas terkait seremonial dan bersifat simbolis. Tugasnya adalah  menjalankan peran kepemimpinan dan penghubung.
A.2.2. Peran informasional, yaitu semua manajer, sampai pada tingkat tertentu, mengumpulkan informasi dari organisasi-organisasi dan instusi luar, untuk mempelajari  selera masyarakat yang berubah-ubah.
A.2.3.   Peran pengambilan keputusan, yaitu maajer memainkan peran negosiator, dimana mereka mendiskusikan berbagai persoalan dan  tawar-menawar dengan unit-unit lain demi keuntungan unit mereka sendiri.




A.3. Keahlian Manajemen
            Cara lain memikirkan apa yang di lakukan oleh para manajer adalah dengan cara  melihat keahlian atau kompetensi yang  mereka butuhkan untuk mencapai untuk mencapai  tujuan-tujuan mereka. Bebrapa keahlian manajemen adalah :
            A.3.1. Keahlian Teknis, yaitu kemampuan menerapkan pengetahuanatau keahlian khusus.
            A.3.2. Keahlian personal, yaitu kemampuan untuk bekerja sama, memahami dan memotivasi orang lain, baik secara individual, maupun secara  kelompok.
            A.3.3. Keahlian knseptual, yaitu kemampuan mental untuk menganalisis dan mendeagnosis situasi-situasi rumit.

A.4. Aktivitas Manajerial yang Sukses versus Aktivitas Menjadi yang Epektif
            Manajer  yang efektif adalah menurut kuantitas dan kualitas kinerja mereka serta kepuasan dan komitmen  karyawan mereka. Sedangkan manajer yang sukses adalah didefinisikan menurut kecepatan promosi dalam organisasi mereka.
            Mereka  memiliki aktivitas yang relatif sama, yaitu:
1.      Manajemen Tradisional: membuat keputusan, merencanakan, dan mengendalikan.
2.      Komunikasi:  bertukar informasi rutin dan memproses pekerjaan tulis menulis.
3.      Manajemen Sumber Daya Manusia: memotivasi, mendisiplinkan, menangani konflik, menyusun kepegawaian, dan melatih.
4.      Pembangunan Jaringan: bersosialisasi, terlibat dalam aktivitas politik, dan berinteraksi dengan individu-individu luar.

A.5. Kajian atas Tugas Manajer
            Setiap  manajer harus mengenali begitu pentingnya mengelola manusia, dan manajer perlu mengembangkan keahlian-keahlian personal mereka  apabila ingin menjadi efektif dan berhasil.







B.     Memasuki Prilaku Organisasi
Perilaku organisasi adalah sebuah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki individual, kelompok,  dan struktur terhadap prilaku dalam organisasi, yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatakn keefektifan suatu organisasi.
            Perilaku organisasi adalah bidang studi, oleh sebab itu perilaku organisasi adalah sebuah bidang keahlian khusus yang mempunyai pkok ilmu pengetahuan yang umum. Perilaku organisasi mengajarkan tiga faktor penentu perilaku dalam organisasi, yaitu: individu, kelompok, dan struktur.

C.    Disiplin ilmu yang mendukung perilaku organisasi
Perilaku organaisasi merupakan bidang ilmu terapan yang di bentuk dari sejumlah bidang yang berkaitan dengan perilaku. Bidang-bidang yang utama adalah psikologi dan psikologi sosial, sosiologi dan antropologi.
1.      Psikologi
Adalah ilmu pengetahuan yang mengukur, menjelaskan, dan mengubah perilaku manusia dan makhluk lain. Psikologi industtri/organiasasi mempokuskan ddengan permasalahan rasa lelah, bosan, dan faktor lain yang relevan dengan kondisi-kondisi kerja yang menghalangi kinerja yang efisien, selain itu juga mencakup pengetahuan, persepsi, kepribadian, emosi, pelatihan, keepektifan kepemimpinan, kebutuhan dan kekuatan motivasional, kepuasan kerja, proses pembuatan keputusan, penghargaan kinerja, ukuran sikap, teknik seleksi karyawan, rancangan kerja, dan stres karyawan.
2.      Psikologi Sosial
Bidanng utama yang banyak di teliti oleh psikologi sosial adalah perubahan cara menerapkannya dan cara mengurangi hambatan terhadap penerimaannya. Selain itu kita juga menemukan psikologi, psikolog sosial yang memberikan kontribusi signifikan dalam bidang pengukuran,pemahan, dan perubahan sikap, pola komunikasi dan pembangunan kepercayaan
3.      Sosiologi
Sosiolog mempelajari manusia dalam kaitannya dangan lingkungan sosial dan  kultur mereka. Barang kali yang terpenting, sosiolgi telah memberikan kontribusi untuk penelitian tentang kultur organisasi struktur dan teori organisasi formal, teknologi organisasi, komuniksi, kekuatan dan konflik.
4.      Antropologi
Adalah studi kemasyarakatan untuk mempelajari manusia dan aktifitas-aktifitas mereka.



D.    Berberapa Hal Mutlak dalam Perilaku Organisasi

Manusia adalah makhluk yang rumit. Karena tidak serupa, kemampuan manusia untuk membuat generalisasi yang sederhana, akurat, dan luas sangat terbatas. Konsep-konsep Perilaku Organisasi mencerminkan kondisi-kondisi yang situasionalatau mempunyai banyak kemungkinan. Ilmu PengetahuanPerilaku Industri dikembangkan dengan cara mengambil konsep-konsep umum dan menerapkannya dalam situasi, individu, atau kelompok tertentu.
Sebagai contoh sarajana perilaku konsumen akan menghindari menyatakan bahwa setiap individu menyukai kerja yang rumit dan menentang.(konsep umum). Mengapa ? karena semua individu menginginkan sebuah pekerjaan yang menantang. Beberapa individumenyukai yang rumit, dengan kata lain seorang menyukai perkerjaan itu dan yang lain belum tentu.

E.     Tantangan dan Peluang untuk Perilaku Organisasi
Bagi para manajer, memahami Perilaku Organisasi merupakan hal yang sangat penting. Ini terjadi karena perang teror yang telah mengedepankan tantangan untuk bekerja dengan dan mengatur individu selama waktu yang tidak pasti, beberapa yang mempengaruhi tantangan dan peluang adalah:

1.      Merespons Global
Organisasi tidak lagi dipisahkan oleh batasan-batasan nasional, perusahaan bisa mendirikan anak cabang di luar negeri, sebagai contoh: sebuah perusahaan amerika menerima hampir 75 persen pendapatannya dari dari penjualan diluar amerika, seperti, McDonald’s, ExxonMobil, dan lain-lain. Dalam prosesnya, pekerjaan manajer mengalami perubahan, yaitu:

·         Penugasan Luar Negeri yang Meningkat,
Apabila menjadi seorang manajer kemungkinan besar anda semakin sering mendapatkan penugasan di luar negeri.
·         Bekerja dengan individu-individu dari Kultur Berbeda
Bahkan di negara sendiri, andan akan mendapatkan diri anda bekerja dengan atasan, rekan, dan karyawan lain yang di lahirkan dan di besarkan dalam kultur yang berbeda.
·         Menanggulangi Reaksi Antikapitalisme
Fokus kapitalisme pada efisiensi, pertumbuhan, dan laba. Tetapi nilai-nilai kapitalis ini tidak mempunyai kepopuleran yang sama di tempat-tempat seperti di negara-negara luar.
·         Memantau Perpindahan Pekerjaan ke Negara-Negara yang Mempunyai Tenaga Kerja Berbiaya
Semakin sulit bagi para manajerdi negara-negera maju, diman upah minimum $6 atau lebih perjam, untuk bersaing dengan perusahaan yang mengandalkan pekerja dari cina dan negara-negara berkembang lain di man tersedia tenaga tenaga kerja dengan bayaran 30 sen per jam.
·         Mengatur Individu Selama Perang Melawan Teror Berlangsung
Perang melawan teror memiliki pengaruh yang sangat besar pada dunia bisnis. Dan pada kenyataannya, banyak suvey mwnunjukkan bahwa rasa takut pada terorisme merupakan alasan nomor satu para pelancong bisnis mengurangi perjalan mereka.

2.      Mengelola Keragaman Angkatan Kerja
            Keragaman angkatan kerja berarti organisasi semakin heterogen dalam hal gender, ras, usia, dan etnik. Keragaman yang terdapat di dalam organisasi adalah membuat mereka lebih akomodatif terhadap kelompok individu yang berbeda-beda dengan mengenali gaya hidup, kebutuhan keluarga dan gaya kerja mereka, kergaman ini juga dapat membantu masing-masing individu menghargai perbedaanakan berusaha membaur dan menyesuaikan diri.

Meningkatakan kualitas dan produktifitas
            Kelebihan kapasitas meningkatkan kompetisi, dan kompetisi yang meningkat memaksa para manajer untuk mengurangi biaya dan meningkatakan produktifitas organisasi serta kualitas produk dan jasa yang mereka tawarkan. Semua peningkatan kualitas berasal dari penyerderhanaan desain, manufaktur, susunan, proses, dan prosedur. Untuk mencapaiin I paara manajer mengimplementasikan program-program seperti manajemen kualitas dan perencanaan ulang, proses programyang membutuhkan keterlibatan karyawan yang ektensif.

Merespon kurangnya tenaga kerja
            Pada masa kekurangan tanaga kerja, upah dan tunjangan yang bagus tidak akan cukup untuk mendapatkan dan mempertahankan karyawan yang terampil. Para manajer membutuhkan strategi perekrutan dan pemeliharaan yang canggih, selain itu manajer harus mengubah praktik-praktik organisasi untuk mencerminkan kebutuhan dari angkatan kerja yang lebih tua, dan memikirkan cara-cara untuk memotivasi pekerja lebih mudah yang merasa terhambat ketika kolega-kolega yang lebih tua tidak pensiun. Perilaku Organisasi bisa membantu manajer menyelesaikan masalah-masalah.

Meningkatkan layanan pelanggan
            Kebanyakan organisasi mengalami kegagalan karena karyawannya gagal menyenangkan pelanggan.jadi,manajemeden harus menciptakan sebuah kultur yang responsif terhadap pelanggan.perilaku organisasi bisa memberikan bimbingan yang baik dalam membantu para manajer menciptakan kultur-kultur seperti itu karyawan yang ramah dan sopan,mudah didatangi,berpengetahuan,cepat dalam merespon kebutuhan pelanggan,dan bersedia melakukan apapun yang diperlukan untuk menyenangkanp pelanggan.

Membantu karyawan menyeimbangkan konflik kehidupan-pekerjaan
            Karyawan biasa pada tahun 1960 an atau 1970 an bekerja di kantor  selama 8 atau 9 jam per hari dari hari senin hingga jum’at.Hal tersebut tidak lagi berlaku bagi sebagian besar angkatan kerja saat ini.Karyawan semakin sering mengeluh bahwa bats antara waktu kerja dan bukan waktu kerja menjadi tidak jelas,sehingga menimbulkan konflik-konflik dan pribadi dan tekanan.namun pada saat yang sama angkatan kerja jaman sekarang menghadirkan peluang bagi para pekerja untuk menyusun dan  menciptakan peran-peran kerja mereka.

3.      Meningkatakn Kualitas dan Produtivitas
Pada tahun 1990-an, organisasi di seluruh dunia meningkatkan kapasitas sebagai respons terhadap permintaan yang meningkat. Perusahaan menambah pasilitas baru, memperluas pelayanan, dan menambah staf. Hasilnya? Saat ini, hampir setiap industri mengalami kelebihan persediaan. Kelebihan kapasitas menigkatakn kompetisi, dan kompetisi yang meningkat memaksa para manajer untuk mengurangi biaya dan, pada saat yang sama, meningkatakan kualitas dan produktivitas organisasi serta kualitas produk dan jasa yang mereka tawarkan.
Para manajer kini mengerti bahwa keberhasilan dari usah apa pun dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas harus melibatkan karyawan mereka.

4.      Merespons Kurangnya Tenaga Kerja
Pada masa kekurangan tenaga kerja, upah dan tunjangan yang bagus tidak akan cukup untuk mendapatkan dan mempertahankan karyawan yang terampil. Para manajer membutuhkan strtegi perekrutan dan pemeliharaan yang canggih. Selain itu, manajer harus mengubah praktik-praktik organisasi untuk mencerminkan kebutuhan dari angkatan kerja yang lebih tua dan memikirkan cara-cara untuk memotivasipekerja lebih muda yang merasa terhambat ketika kolega-kolega yang lebih tua tidak pensiun.


5.      Meningkatkan Layanan Pelanggan
Kebanyakan organisasi mengalami kegagalan karena karyawannya gagal menyenangkan pelanggan. Jadi, manajemen harus menciptakan kultur yang responsif terhadap pelanggan. Perilaku Organisasi bisa memberikan bimbingan yang baik dalam membantu para manajer menciptakan kultur-kultur seperti itu:_karyawan yang ramah dan sopan, mudah didatangi, berpengetahuan, cepat dalam merespon kebutuhan pelanggan, dan bersedia melakukan apa pun yang di perlukan untuk menyenangkan pelanggan.

6.      Memberdayakan Orang
Adalah membuat karyawan-karyawan bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan. Para manajer membuat karyawan bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang telah mereka lakukan, dan dengan demikian, manajer di paksa untuk belajar melepaskan kendali, sementara karyawan di paksa untuk belajar bertanggung jawab atas kerja mereka dan membuat keputusan-keputusan yang tepat.

7.      Menstimulusi Inovasi dan Perubahan
Karyawan suatu organisasi bisa menjadi pendorong inovasi dan perubahan, atau sebaliknya, menjadi batu penghalang. Tantangan bagi manajer adalah menstimulusi kreativitas dan daya tahan karyawan mereka terhadap perubahan. Bidang Perilaku Organisasi memberikan banyak ide dan teknik untuk membantu merealisasikan tujuan-tujuan ini.
8.      Mengatasi “Kesementaraan”
Saat ini sebagian besar manajer dan karyawan bekerja dalam suasana yang di kategorikan “sementara”. Bukti kesementaraan dalam organisasi ada dimana-mana, pekerjaan-pekerjaan terus di rancang ulang, karyawan harus terus memperbaharui pengetahuan dan keahlian mereka agar sesuai dengan kriteria pekerjaan yang baru, itulah kesemtaraan yang terjadi di dalam organisasi. Pada zaman sekarang manajer dan karyawan harus belajar menghadapi kesementaraan.

9.      Bekerja Dalam Organisasi Berjaring
Komputerisasi, internet, dan kemampuan menghubungkan komputer dalam organisasi dan antar organisasi telah menciptakan sebuah tempat kerja yang berbeda untuk banyak karyawan. Organisasi ini memungkinkan individu untuk berkomunikasi dan bekerja sama meskipun mungkin teripsash jarak ribuan mil.

10.  Membantu Karyawan Menyeimbangkan Konflik Kehidupan-Pekerjaan
Karyawan semakin sering mengeluh bahwa batas-batas antara waktu kerja dan waktu bukan kerja menjadi tidak jelas, sehingga menimbulkan konflik-konflik pribadi dan tekanan.  Sejumlah angkatan telah menambahkan ketidakjelasan batas antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi para karyawan.
Pertama, konsep organisasi global bahwa berarti dunia kerja tidak mengenal istilah istirahat, jam berapapun dan pada hari apapun.
Kedua, teknologi komunikasi memungkinkan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka di rumah, mobil, bahkan saat seharusnya menikmati liburan di pantai tahiti.
Ketiga, organisasi meminta karyawan untuk memberikan jam kerja yang lebih lama.

Karyawan semakin menyadari bahwa pekerjaan telah mengesampingkan kehidupan pribadi mereka, dan mereka tidak bahagia karenanya. Mereka menginginkan “kehidupan” sekaligus pekerjaan.

11.  Meningkatkan Perilaku Etis
Dilema etika adalah situasi dimana individu diharuskan mendefinisikan kelakuan yang benar dan yang salah. Manajer saat ini harus menciptakan iklim etis yang sehat untuk karyawannya, sehingga karyawan bisa melakukan pekerjaan mereka dengan produktif dan menghadapi sedikit ambiguitas terkait apa yang merupakan perilaku yang benar dan yang salah.

F.      ATRAKSI MENDATANG: MENGEMBANGAKN MODEL PERILAKU ORGANISASI

Model adalah abstraksi realitas, reprensi sejumlah fenomena dunia nyata yang disederhanakan. Konsep-konsep kelompok tumbuh dari fondasi yang telak       dalam bagian individu,meletakkan batasan-batasan structural individu dan kelompok untuk mendapatakan perilaku organisasi.

Variabel-variabel Dependen ialah Respon yang terpengaruh oleh faktor independen.
Variabel-varibel yang utama dalam OB:
1.Produktivitas ialah Ukuran kinerja yang mencakup efektivas dan efesiensi.
2.Keabsenan ialah Tidak ada laporan untuk bekerja
3.Pengunduran diri ialah Pengunduran diri pemanen suka rela atau tidak suka rela dari organisasi
4. perilaku menyimpang di tempat kerja adalah perilaku sukarela yang melanggar norma-norma organisasi yang signifikan dan dengan demikian, mengancam kesejahteraan atau anggota-anggotanya.
5. Perilaku Kewargaan Organisasi adalah perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian dari kewajiban kerja formal seorang karyawan, namun mendukung berfungsinya organisasi secara efektif
6. Kepuasan Kerja ialah Sikap umum terhadap pekerjaannya

Varaibel-variabel Independen Ialah Dugaan penyebab dari sejumlah perubahan variable independen.
1.      Tingkatan Individu : karakteristik bawaan individu dalam organisasi.
2.      Tingkatan Kelompok : dinamika perilaku kelompok dan faktor-faktor determinannya
3.      Tingkatan Organisasi : faktor-faktor organizational yang mempengaruhi perilaku.



 





BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    KESIMPULAN
1.manajer harus mengembangkank keahlian antar personal atau personal  mereka jika ingin memperoleh keefektifan dalam pekerjaan.
2.perilaku organisasi mencapai tingkat kecanggihan tertingginya ketika kita menambahkan sistem organisasi formal kedalam pengetahuan kita tentang perilaku individu dan kelompok.
3.Perilaku organisasi menerapkan ilmu pengetahuan yang di peroleh tentang individu,kelompok,dan pengaruh dari struktur terhadap perilaku untuk membuat organisasi bekerja secara lebih efektif .
B. SARAN
            Sebaiknya aktifitas-aktifitas para manejerial menunjukkan aktifitas yang baik agari para karyawan bawahan mengikuti perilaku atasanya tersebut namun seorang manajer juga harus peduli terhadap kuantitas dan kualitas output yang dihasilkan oleh setiap karyawan artinya bahwa seorang manejer memiliki tanggung jawab kemanusian untuk memberi pekerjaan yang menantang,penghargaan dan kepuasan terhadap  karyawan mereka. 

No comments:

Post a Comment