Sunday, October 30, 2011

MEMAHAMI SISTEM MONETER INTERNASIONAL

MEMAHAMI SISTEM MONETER INTERNASIONAL

Nilai emas dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Hal ini disebabkan karena sering berubah-ubahnya permintaan dan ketersediaan emas itu. Permintaan emas yang banyak tetapi jumlah emas terbatas mengakibatkan harga emas naik sedangkan jika permintaan turun dan ketersediaan emasnya banyak harga emas juga naik. Kebanyakan negara-negara perdagangan dan industri menggunakan standar emas. Tiap negara menetapkan jumlah unit tertentu dari mata uangnya per ons emas dan perbandingan jumlah unit per ons dari negara ke negara merupakan kurs antara dua mata uang maupun berdasarkan standar.
Di dalam standar emas pemerintah tidak bisa membuat uang tanpa didukung emas. Keinginan untuk menciptakan uang lebih banyak untuk kepentingan politik tanpa memikirkan akibat ekonominya tidak dapat dilakukan karena pemerintah harus menetapkan jumlah emas.
Pendapat untuk kembali ke standar emas membuat emas menjadi cadangan negara bukan lagi dolar AS. Dengan dolar AS sebagai cadangan negara, suatu negara hanya bisa menaikkan cadangannya jika Amerika Serikat meningkatkan utang cadangan bersihnya dengan defisit neraca pembayaran (Balance of Payment – BOP). Surplus neraca pembayaran AS akan menguras cadangan dolar AS dari negara lain.
Selain digunakan sebagai perhiasan dan keperluan dokter gigi, emas memiliki beberapa pemakaian industrial. Emas merupakan konduktor panas yang paling baik dan digunakan sebagai insulasi pelindung dalam program ruang angkasa. Karena nilainya yang sangat tinggi, emas sangat protabel (dapat dibawa kemana-mana).
Pada tahun 1944 AS dan Inggris mengadakan pertemuan di Bretton Woods dan diperoleh konsesus bahwa (1) kurs yang stabil dikehendaki tetapi pengalaman mungkin mengharuskan penyesuaian-penyesuaian, (2) kurs mengambang atau yang berfluktuasi terbukti tidak memuaskan meskipun alasan-alasan untuk pendapat ini sedikit didiskusikan, (3) kontrol pemerintah atas perdagangan, pertukaran, produksi dan seterusnya yang telah berkembang dari tahun 1931 hingga PD II adalah sia-sia, diskriminatif dan mengganggu perluasan perdagangan dan investasi dunia. Untuk mencapai tujuannya dibentuk IMF dan persetujuan IMF ini dijadikan dasar bagi system moneter internasional sejak tahun 1945 hingga 1971.
Dolar AS disepakati menjadi satu-satunya mata uang yang langsung konvertibel dengan emas untuk tujuan mneter yang resmi. Aset cadangan sentral yaitu emas, SDR, atau mata uang keras yang disimpan dalam perbendaharaan (bank sentral) suatu negara.
Tugas yang dipikul IMF adalah memberi bantuan kepada negara-negara anggota yang mengalami kesulitan menjaga neraca pembayarannya agar tidak defisit. Neraca pembayaran merupakan indikator mengenai apa yang terjadi di perekonomian suatu negara, termasuk apa yang dialami pemerintah. Neraca pembayaran yang defisit seringkali disebabkan oleh inflasi. Pemerintah bisa mengambil tindakan untuk menanganinya dengan tindakan pasar (market measures) seperti melakukan deflasi perekonomian atau mendevaluasi mata uang atau tindakan nonpasar (nonmarket measures) seperti pengendalian mata uang/devisa, tarif atau kuota.
Transaksi debit menyangkut pembayaran oleh penduduk domestic kepada penduduk asing. Transaksi kredit internasional adalah sebaliknya. Neraca pembayaran disajikan sebagai laporan akuntansi berpasangan (double-entry accounting statement) dimana jumlah kredit dan debit selalu sama. Dalam neraca pembayaran terdapat Transaksi berjalan, modal dan cadangan devisa pemerintah.
Transaksi berjalan dibagi menjadi 3 yaitu:
1.      transaksi barang-barang /barang dagangan, berkaitan dengan barang-barang yang berwujud (visible) dan dapat dilihat dan dirasakan ketika barang itu diekspor atau diimpor. Saldo bersih atas transaksi barang dagangan disebut neraca perdagangan negara itu.
2.      transaksi jasa-jasa, berkaitan dengan sesuatu yang tidak berwujud (invisible) yang dipertukarkan/dibeli secara internasional.
3.      transaksi uniteral, adl transaksi-transaksi tanpa imbal balik (quit pro quo). Misalnya amal, hadiah, bantuan.
Transaksi modal mencatat perubahan-perubahan bersih dalam aktiva dan pasiva keuangan internasional suatu negara selama periode neraca pembayaran.
(a)      investasi langsung, investasi dalam perusahaan yang berlokasi di suatu negara yg secara efektif dikendalikan oleh penduduk atau negara lain;
(b)      investasi portofolio, mencakup semua investasi jangka panjang yang tidak memberikan kepada investor pengendalian efektif atas objek investasi;
(c)      aliran modal jangka pendek, termasuk perubahan-perubahan dalam aktiva dan peasiva internasional dengan jatuh tempo asli satu tahun atau kurang.
Transaksi cadangan devisa pemerintah berkaitan dengan (a) impor dan ekspor emas, (b) kenaikan atau penurunan dalam devisa yang dipegang pemerintah, (c) penurunan atau kenaikan dalam kewajiban-kewajiban terhadap bank sentral luar negeri.
Meskipun neraca pembayaran selalu berada dalam keadaan yang seimbang, akan ada surplus atau defisit. Neraca pembayaran akan dianggap seimbang (ekuilibrium) apabila selama jangka 3 – 5 tahun surplusnya dapat menghapuskan defisit.
Defisit neraca pembayaran sementara (temporary) adalah defisit yang dapat dikoreksi oleh kebijakan moneter atau kebijakan fiskal negara itu dan melalui saran dan pinjaman IMF jangka pendek. Defisit neraca mendasar (fundamental) adalah defisit yang terlalu parah untuk diperbaiki oleh suatu kebijakan moneter atau fiskal yang diterapkan negara itu; ada keterbatasan ekonomi, sosial dan politik terhadap sampai seberapa jauh negara itu dapat mendeflasi perekonomiannya, yang menyebabkan pengangguran/mendefaluasi mata uangnya yang menyebabkan tingginya harga impor.
AS pernah mengalami defisit neraca pembayaran sehingga mengalami kekurangan dana utnuk pembangunan perdagangan dan investasi dunia. AS tidak melakukan metode pasar karena beberapa alasan yang merugikan negara itu. Dengan kegagalan ini dolar menumpuk di tangan asing, termasuk bank-bank sentral pemerintah. Bank-bank sentral luar negeri menerima banyak dolar AS karena dolar itu diperlakukan sebagai aset cadangan yang memberikan pertumbuhan likuiditas untuk mendukung perdagangan dan keuangan dunia ..
Pada titik ini pertukaran standar emas mulai berfungsi. AS sepakat untuk membeli/menjual emas kepada bank-bank sentral untuk ditukarkan dengan dolar AS.
Namun, pada tanggal 15 Agustus 1971 presiden AS mengumumkan bahwa mereka tidak akan menukar emas dengan uang kertas dolar yang dipegang oleh bank-bank sentral di luar negeri. Dengan diumumkannya keputusan ini maka standar emas pun berakhir. Presiden juga membuat persetujuan pengurangan hambatan-hambatan untuk melakukan impor serta penentuan kurs mata uang baru. Namun, kurs baru itu tidak dapat dipertahankan dan dibiarkan mengambang.
Dua upaya dilakukan untuk menyetujui perangkat kurs mata uang tetap dan tahan lama yang baru. Kurs mata uang tetap tidak dapat berjalan tetapi yang banyak digunakan adalah kurs mata uang mengambang. Namun, wilayah Eropa Barat telah kembali pada sistem tetap (sistem moneter Eropa). Mereka keluar dari mata uang nasional dan berpindah ke euro.
Dua jenis pengambangan mata uang disebut sebagai bebas/terkendali atau bersih/kotor. Pengambangan bebas/bersih adalah pengambangan dengan ancangan yang paling dekat terhadap persaingan sempurna dunia, karena tidak ada campur tangan pemerintah dan arena miliaran produk diperdagangakan oleh ribuan pembeli dan penjual. Pengambangan terkendali/kotor pemeritah turut campur dalam pasar gelap mata uang.
Sejak mata uang mulai mengambang dengan bebas, volume harian perdagangan valas di pasar uang seluruh dunia tumbuh dengan cepat ketika pertumbuhan melambat di pasar-pasar.
Eropa dan Amerika Utara.akhir pertumbuhan bahkan kemerosotan pasar devisa Eropa dan Amerika Utara disebabkan oleh munculnya Uni Moneter Eropa yang menghentikan perdagangan di antara mata uang negara anggota, berhentinya bank-bank sentral menargetkan kurs yang tidak realistic, mesin pialang mata uang elektronik yang disediakan oleh para pialang elektronik Reuter dan EBS.
Special Drawing Right (SDR) mungkin merupakan suatu langkah menuju mata uang internasional yang sesungguhnya. Nilai SDR didasarkan atas empat mata uang berikut AS$ (45%), euro (29%), yen Jepang (15%), dan pound inggris (11%). Bobot ini mencerminkan arti penting relative dari mata uang-mata uang itu dalam perdagangan dan pembayaran. Nilai SDR lebih stabil dari nilai mata uang manapun dan stabilitas itu membuat SDR semakin menarik sebagai satuan dalam transaksi-transaksi internasional.
SDR dipegang oleh IMF terdiri dari 181 anggota dan 16 lembaga yang secara khusus merupakan lembaga-lembaga perbankan atau pembangunan regionalyang ditentukan oleh IMF. Para pemegang dapat membeli atau menjual SDR baik spot maupun berjangka dan menerima atau menggunakannya dalam pinjaman, jaminan, barter, hibah atau penyelesaian kewajiban-kewajiban keuangan. Para pemegang mendapat bunga dengan suku bunga yang ditentukan secara mingguan.
Tujuan utama penggunaan SDR adalah untuk menggantikan mata uang dan emas sebagai asset cadangan sentral sebuah negara. Namun, penggunaan SDR sebagai asset cadangan belum sepenuhnya karena dolar dan mata uang keras lainnya lebih fleksibel dan lebih banyak digunakan.
Sistem Moneter Eropa (European Monetary System – EMS) merupakan pengelompokan sebagian besar negara Eropa Barat yang bekerja sama untuk menjaga mata uang mereka dengan kurs tetap. Negara-negara EMS sepakat untuk mempertahankan nilai mata uang mereka di dalam kisaran tertentu dalam hubungannya satu sama lain. Kurs EMS bersifat fleksibel. Apabila sebuah negara terbukti lemah daripada lainnya dan pemerintah tidak dapat atau tidak mau mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki keadaan itu, kurs EMS dapat diubah.
Untuk mewujudkan penyatuan ekonomi dan moneter dibentuk Bank Sentral Eropa dan pengguann secara bebas satuan Mata Uang Eropa (Europen Currency Unit – ECU). ECU mempunyai kegunaan sama dengan SDR dan likuiditas dan penerbitan pasar internasional untuk obligasi yang didenominasi dengan ECU telah meningkat dan ECU dengan mudah mengungguli SDR. Alasannya tidak adanya AS$ atau yen yang termasuk dalam keranjang mata uang yang menentukan nilainya serta dukungan aktif untuk ECU oleh berbagai pemerintah, bank dan dunia usaha Eropa.
Euro telah menggantikan ECU dan 12 mata uang nasional dan nilainya diawasi oleh Bank Sentral Eropa. Banyak pengamat mengatakan bahwa Euro paling tidak sama pentingnya dengan AS$ dalam system keuangan dan moneter internasional.
REFFERENSI DAN SUMBER:
Donal A. Ball, Wendell H. McCulloch, Jr, Paul L. Frantz, J. Michael Geringer, Michael S.Minor (2004) Bisnis Internasional: Tantangan Persaingan Global, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

No comments:

Post a Comment