PENGUKURAN DAN
PEMILIHAN SAMPEL PENELITIAN
TUJUAN
PEMBAHASAN
@ Mendefinisikan
populasi, sampel, elemen, subjek, populasi target, kerangka sampel, dan unit
sampel
@ Menjelaskan alasan
penelitian dengan menggunakan sampel dan hubungan antara sampel dengan populasi
@ Menjelaskan tujuan
dan tahap-tahap pemilihan sampel
@ Membahas metode
pemilihan sampel probabilitas dan nonprobabilitas
@ Membahas penentuan
ukuran sampel
@ Menjelaskan kesalahan
pemilihan sampel dan kesalahan sistimatis (non sampling)
Desain Pengukuran
1. Skala Likert
2. Skala
Guttman
3. Skala
Semantic Deferensial
4. Skala
Rating
—
SKALA LIKERT
Skala Likert’s
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang
fenomena sosial.
Contoh:
Pelayanan
rumah sakit ini sudah sesuai dengan apa yang saudara harapkan.
a.
Sangat setuju skor
5
b.
Setuju skor
4
c. Kurang setuju skor 3
d.
Tidak setuju skor
2
e.
Sangat tidak setuju skor
1
—
SKALA GUTTMAN
Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Skala Guttman akan memberikan respon yang tegas, yang terdiri dari dua alternatif.
Misalnya :
Ya Tidak
Baik Buruk
Pernah Belum Pernah
Punya Tidak Punya
— Skala Semantik
Deferensial
Skala ini digunakan
untuk mengukur sikap tidak dalam bentuk
pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dari sebuah garis kontinum
dimana nilai yang sangat negatif terletak disebelah kiri sedangkan nilai yang
sangat positif terletak disebelah kanan.
Contoh:
Bagaimana tanggapan saudara terhadap pelayanan dirumah
sakit
ini ?
—
SKALA RATING
Dalam skala rating
data yang diperoleh adalah data kuantitatif
kemudian peneliti baru mentranformasikan data kuantitatif tersebut
menjadi data kualitatif.
Contoh:
Kenyaman
ruang loby Bank CBA:
5 4 3 2 1
Kebersihan
ruang parkir Bank CBA:
5 4 3 2 1
— Desain Skala
Skala dalam penelitian ada empat tingkatan:
• Skala Nominal
• Skala Ordinal
• Skala Interval
• Skala Rasio
—
SKALA NOMINAL
Skala nominal adalah
skala yang hanya digunakan untuk memberikan kategori saja
Contoh:
Wanita
1
Laki-laki
2
—
SKALA ORDINAL
Skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, akan tetapi jarak atau interval antar
tingkatan belum jelas.
Contoh:
Berilah
peringkat supermarket berdasarkan kualitas pelayanannya !
Sri
Ratu……………………… 1
Moro
………………………… 3
Matahari
………………….. 5
Rita I
………………………. 2
Rita
II ……………………… 4
Super
Ekonomi …………. 6
—
SKALA INTERVAL
Skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk
menyatakan peringkat antar tingkatan, dan jarak atau interval antar tingkatan
sudah jelas, namun belum memiliki nilai
0 (nol) yang mutlak.
Contoh:
• Skala Pada Termometer
• Skala Pada Jam
• Skala Pada Tanggal
—
SKALA RASIO
Adalah skala
pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan,
dan jarak atau interval antar tingkatan sudah
jelas, dan memiliki nilai 0 (nol)
yang mutlak .
Contoh:
• Berat Badan
• Pendapatan
• Hasil Penjualan
Ringkasan Tentang Skala
POPULASI dan SAMPEL
— Populasi (population)
adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai
karakteristik tertentu.
Anggota populasi
disebut dengan elemen populasi
— Sampel adalah
sebagain dari elemen populasi
Unit sampel adalah
suatu elemen atau sekelompok elemen yang menjadi dasar untuk dipilih sebagai
sampel
Pertimbangan Dalam Menentukan Sampel
•
Seberapa besar keragaman populasi
•
Berapa besar tingkat keyakinan yang kita perlukan
•
Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat diterima
•
Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan
•
Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti
— Alasan Pemilihan
Sampel
• Jika jumlah elemen
populasi relatif banyak, akan diperlukan biaya dan tenaga yang relatif tidak
sedikit
• Kualitas data yang
dihasilkan oleh penelitian sampel sering lebih baik dibandingkan dengan hasil
sensus, karena proses pengumpulan dan analisis data sampel yang relatif sedikt
daripada data populasi dapat dilakukan relatif lebih teliti.
• Mengurangi jangka
waktu antara saat timbulnya kebutuhan informasi hasil penelitian dengan saat
tersedianya informasi yang diperlukan
• Diperlukan terutama
dalam kasus pengujian yang bersifat merusak. Misal, pada perusahaan bola lampu
— Alasan Sensus
— Populasi relatif
sedikit
— Variabilitas setiap
elemen relatif tinggi (heterogen)
— Penelitian dilakukan
untuk menjelaskan karakteristik setiap elemen dari populasi
— Kriteria Pemilihan
sampel
1.Akurasi.
•
Sampel yang akurat adalah sejauh mana statistik
sampel dapat mengestimasi parameter populasi dengan tepat. Akurasi berkaitan
dengan tingkat keyakinan (confidence level)
•
Tingkat keyakinan dalam statistik dinyatakan dalam
persentase. Jika dinyatakan tingkat keyakinan 95%, maka berarti akurasi
statistik sampel dapat mengestimasi parameter populasinya dengan benar adalah
95% dan probabilitas bahwa estimasi hasil penelitian tidak benar adalah 5% yang dinyatakan dengan tingkat signifikansi (significance
level) sebesar 0,05 (p 0,05)
2. Presisi
§ Sampel yang presisi
adalah sejauh mana hasil penelitian berdasarkan sampel dapat merefleksikan
realitas populasinya dengan teliti
§ Presisi menunjukkan
tingkat ketepatan hasil penelitian berdasarkan sampel menggambarkan
karakteristik populasinya
§ Presisi umumnya
dinyatakan dengan interval keyakinan (confidence interval) dari sampel
yang dipilih
§ Misal, manajer
pemasaran berdasarkan pengamatan terhadap sampel penelitian mengestimasi bahwa
volume penjualan produk perusahaan dalam bulan Mei berkisar 60 – 70 unit. Jika
realisasi penjualan adalah 65 unit, maka estimasi tersebut lebih presisi
dibandingkan dengan estimasi antara 50 – 70 unit
— Prosedur Pemilihan
Sampel
• Mengidentifikasi
populasi target
• Memilih kerangka
pemilihan sampel
• Menentukan metode
pemilihan sampel
• Merencanakan prosedur
penentuan unit sampel
• Menentukan ukuran
sampel
• Menentukan unit
sampel
— Prosedur Penentuan
Sampel
.
— Metode pemilihan
Sampel
(Sample Frame)
(Sample Frame)
— Metode pemilihan sampel
probabilitas (probability sampling methods) atau metode pemilihan sampel
secara acak (randomly sampling method): teknik pengambilan sample yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel
— Metode pemilihan non
probabilitas (non probability sampling methods) atau metode pemilihan sampel
secara tidak acak (non-randomly sampling method): teknik pengambilan sample
yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sample.
—
Metode pemilihan sampel probabilitas (probability
sampling methods)
1. Simple random sampling. Dikatakan sederhana
karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila
anggota populasi dianggap homogen.
— undian
— ordinal (tingkatan
sama)
— menggunakan tabel
bilangan random
•
Proportionate stratified random sampling: apabila populasi
mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional dan
setiap strata harus diwakili. Misalnya strata pendidikan, umur, pendapatan dsb.
Sampel berstrata digunakan apabila
terdapat perbedaan ciri atau karakteristik antara strata-strata yang ada dan
perbedaan itu mempengaruhi variabel.
• Disproportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah
sample, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai
dari unit kerja tertentu mempunyai: 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90
orang S1, 800 orang SMU, maka tiga orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu
diambil semuanya sebagai sampel, karena terlalu kecil dibandingkan dengan
kelompok yang lain.
— Proportionate
stratified random sampling
— Disproportionate Stratified Random Sampling
4. Sample
wilayah atau area probability sample. Dilakukan apabila terdapat
perbedaan karakteristik antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain
5. Sample proporsi atau proporsional sample
(sample imbangan): dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sample
berstrata atau sample wilayah
6. Sampel kelompok atau clustered sample. Bukan merupakan kelas atau strata, misalnya
kelompok pegawai negeri, ABRI, pedagang, nelayan, petani dsb.
7.Sampling sistimatis: teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut misalnya anggota populasi yang
terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1
sampai dengan nomor 100. pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari
bilangan tertentu, misalnya kelipatan bilangan lima. Atau dengan menggunakan
rumus: jarak = jumlah populasi/jumlah sampel
—Sampel kelompok
atau clustered sample
—
Pada
prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified. Hanya
yang membedakan adalah jika pada stratified anggora populasi dalam satu strata
relatif homogen sedangkan pada cluster sampling anggota dalam satu cluster
bersifat heterogen
—
Metode pemilihan non probabilitas
(non probability sampling methods)
(non probability sampling methods)
1. Convenience sampling: memilih sampel dari elemen populasi yang datanya
mudah diperoleh. Peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling
cepat dan murah.
2. Sampel Kuota. Dilakukan dengan mendasarkan diri pada jumlah yang sudah
ditentukan dan mempunyai ciri-ciri tertentu. Biasanya yang dihubungi adalah
subjek yang mudah dihubungi. Yang penting adalah terpenuhinya jumlah yang telah
ditetapkan.
3. Sampel bertujuan atau purposive
sample. Dilakukan atas dasar tujuan tertentu. Dilakukan karena beberapa
pertimbangan, misalnya karena perbatasan waktu, tenaga dan dana. Misalnya, akan
melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya
adalah orang yang ahli makanan. Syarat-syaratnya adalah
— pengambilan sampel
harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang
merupakan ciri-ciri pokok populasi.
— Subjek yang diambil
sebagai sampel harus benar-benar subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri
yang terdapat pada populasi
— Penentuan
karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan
4. Snowball sampling: teknik penentuan
sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju
yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel,
pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena belum lengkap, dicari
orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan
dua orang sebelumnya. Misalnya akan meneliti siapa provokator kerusuhan, maka
akan cocok menggunakan purposive dan snowball sampling.
—
PENENTUAN
UKURAN SAMPEL
§ Semakin besar
dispersi atau variasi suatu populasi maka semakin besar ukuran sampel yang
diperlukan agar estimasi terhadap parameter populasi dapat dilakukan dengan
dengan akurat dan presisi.
§ Ukuran sampel juga
dipengaruhi oleh tingkat keyakinan peneliti dalam melakukan estimasi
—
Pendapat Slovin
Pendapat Slovin
— Kita akan meneliti
pengaruh upah terhadap semangat kerja pada karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT
tersebut terdapat 130 orang karyawan.
Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah
sampel minimal yang harus diambil ?
— Penghitungan besarnya
sampel untuk populasi yang tidak diketahui jumlahnya
n = (Zα2)(p)(q)/d2
n = jumlah sampel
Zα = nilai tabel Z untuk α (z tabel dengan tingkat
signifikansi tertentu)
p = estimator proporsi populasi (proporsi populasi
yang diharapkan memiliki karakteristik tertentu)
q = 1- p (proporsi populasi yang diharapkan tidak
memiliki karakteristik tertentu)
d = penyimpangan yang ditolerir(%)
— Misalnya dari studi
penjajakan terhadap 100 konsumen diketahui bahwa 50% berkeinginan membeli sampo
dengan kemasan baru. Perusahaan ingin meneliti dengan jumlah yang lebih besar
untuk memprediksi potensi konsumen. Jika menggunakan tingkat signifikansi 10% dan tingkat kesalahan 3% maka ukuran sampel yang
dibutuhkan adalah:
n = (2,58)2(50x50/32) =
1.849,15 = 1850
— Kesalahan Statistik
— Ada dua faktor
penyebab kesalahan statistik, yaitu:
• Kesalahan dalam
pemilihan sampel (sampling error)
• Kesalahan sistimatis
(systematic error): kesalahan yang bukan berasal dari proses pemilihan sampel (nonsampling
error)
—
Kesalahan pemilihan sampel
(sampling error)
(sampling error)
— Kesalahan kerangka
sampel: Kerangka sampel mungkin belum memuat elemen-elemen populasi yang baru
masuk
— Kesalahan unit
sampel: Unit sampel kemungkinan kurang mewakili karakteristik populasinya
— Kesalahan pemilihan
sampel secara acak: terjadi karena kemungkinan adanya variasi dalam pemilihan
subyek sampel secara acak. Misalnya karena nilai-nilai elemen yang sangat
variarif atau ekstrim (tinggi sekali atau rendah sekali)
— Kesalahan responden.
terdiri
atas 2 jenis:
1.Nonresponse bias (error): kesalahan yang timbul
karena subyek sampel yang tidak memberikan respon ternyata lebih representatif
dari pada sampel yang memberikan tanggapan
2. Response bias (error), merupakan kesalahan yang
timbul karena jawaban responden yang tidak benar
— Kesalahan
administratif: kesalahan yang disebabkan oleh kelemahan administrasi atau pelaksanaan pekerjaan penelitian.
Kesalahan ini meliputi:
1.Kesalahan pemrosesan data
2. Kesalahan pewawancara: merupakan kesalahan
karena ketelodoran pewawancara, misal, ketidak cermatan dalam mencatat jawaban
responden
3. Kecurangan pewawancara:
No comments:
Post a Comment